Jumat, 10 Juli 2009

Kawasan Mandeh

Potensi pariwisata bahari yang dimiliki propinsi Sumatera Barat ternyata menyimpan daya tarik tersendiri. Hal ini terkuak pada visi pembangunan pariwisata, seni dan budaya Sumatera Barat periode 2006 - 2020 yaitu: "Terwujudnya Sumatera Barat sebagai Destinasi Utama Daerah Indonesia Bagian Barat dengan Daya Saing Global dan Berwawasan Lingkungan dengan Ciri Lokal Adat, Agama, Alam dan Budaya". Maka untuk mencapai tujuan bersama tersebut, sekarang ini beberapa potensi wisata bahari di Sumbar sudah mulai digarap perencanaan pembangunannya.
Diantara beberapa kawasan yang pontensial, ternyata di Kabupaten Pesisir Selatan menyimpan pesona bahari yang menakjubkan. Tapi sayang hal itu belum terwujud secara maksimal. Maka, saat inilah potensi yang dimilki daerah rang pasisia tersebut mulai digarap secara maksimal. Kawasan wisata Mandeh merupakan salah satu pantai bahari yang akan dilejit potensi bahari menjadi salah satu kawasan wisata raksasa di kawasan pantai barat Sumatera.
Dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS), Kawasan Mandeh dinyatakan sebagai pusat pengembangan wisata bahari untuk wilayah Indonesia Bagian Barat. Keeksotikannya yang kokoh dengan kumpulan beberapa puluhan pulau-pulau kecil ternyata menjadi daya tarik wisata nasional dan internasional untuk berindehoi di kawasan tersebut.
Secara geografis kawasan ini berteluk dan mempunyai perairan laut relatif tenang dan kaya akan terumbu karang, hasil laut yang melimpah dan pada beberapa tempat terdapat hutan bakau yang memagari kawasan ini dari ancaman abrasi.
Diantara kawasan yang akan menjadi bahari raksasa yaitu Kampung Carocok Tarusan, Mandeh, Sungai Nyalo, Mudiak Aie dan Sungai Pinang. Kawasan tersebut juga diperkokoh dengan beberapa pulau-pulau kecil yaitu: pulau Bintangor (±37 ha), pulau Pagang (±32 ha), pulau Ular (±1 ha), pulau Marak (±256 ha), pulau Cubadak (±705 ha), pulau Taraju (±3 ha), pulau Setan Gadang, (±1 ha), pulau Setan Kaciak (±1 Ha), pulau Sironjong Kedi (±3Ha), pulau Sironjong Gadang (±25 ha) dan pulau Nyamuak (±13 Ha).
Nah, untuk mencapai kawasan tersebut, bisa ditempuh melalui jalur darat dan jalur laut. Untuk jalur darat jika bertolak dari pusat pemerintahan propinsi Kota Padang bisa menempuh jarak ± 61 Km. Sedangkan dengan laut menggunakan kapal motor, juga tak kalah serunya.
Persiapan kawasan wisata Mandeh menjadi wisata bahari raksasa juga didukung oleh segenap fasilitas pantai bertaraf internasional diantara hotel dan pusat pelayan informasi yang ditata secar apik guna memberikan fasiltas yang aman dan nyaman bagi para turis. Disamping aktifitas yang bisa dilakoni dikawasan ini tak kalah dengan pantai Kuta di Bali seperti memancing (Fishing), menyelam (Diving and Snorkling), berkemah (Camping), berenang (Swimming and Sunbean), lintas alam (Cross Country), ski air dan jet ski panorama (Sight Seeing), golf, salju sampan, selancar (Surfing), berburu, gantole, paralayang, panjat tebing dan lain-lain.
Keperawan alam pasisia menjadi salah satu incaran para turis asing untuk berwisata ke kawasan wisata Mandeh. Tak jarang jika para turis asing berkunjung ke Indonesia dan singgah di Bali, pastilah mereka menyempatkan diri berkunjung ke kawasan pulau Cubadak di pantai Mandeh hanya dengan kapal pesiar saja. Perjalanan mereka menuju ke sini tentunya memiliki rintangan yang memacu adrenalin
Hal inilah yang menjadi daya lejit dari sebuah wisata Mandeh. Keanekaragaman biota laut yang dimiliki mengundang decak kagum para turis untuk melakukan aksi-aksi bahari di kawasan ini. Untuk itu mari kita dukung upaya pemerintah mengembangkan kawasan ini, dengan mengundang para investor untuk berinvestasi secara sehat. (***) http://mandeh.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar